Ngobrol Asyik Bareng Mawar AFI Antara Kopi dan Curhat!

Ngobrol Asyik Bareng Mawar AFI Antara Kopi dan Curhat!

TROPSOFT.COM – Ngobrol Asyik Bareng Mawar AFI Antara Kopi dan Curhat! Di antara hiruk-pikuk dunia hiburan, ada satu sosok yang tetap adem meski diterpa banyak kabar. Siapa lagi kalau bukan Mawar AFI. Penyanyi bersuara khas ini belakangan sering muncul di layar bukan hanya karena nyanyiannya, tapi juga karena sisi personalnya yang mulai terbuka.

Namun hari itu, suasana beda terasa. Di sebuah kafe kecil di sudut Jakarta Selatan, Mawar datang tanpa makeup berlebihan. Cuma hoodie, celana longgar, dan senyum santai. Yang dibawa? Energi tulus dan kisah menarik, tentu saja.

Secangkir Kopi, Seribu Cerita

Obrolan dimulai dengan sederhana. Segelas latte di tangan kiri, dan tangan kanan yang terus bergerak kadang menekuk rambut, kadang mengusap meja—menunjukkan bahwa dirinya sedang rileks.

“Aku tuh tipe yang nggak bisa lepas dari kopi. Rasanya, kalau belum ngopi kayak belum ‘nyala’,” ujarnya sambil tertawa kecil.

Dari situ, pembicaraan mengalir deras. Tanpa skrip, tanpa formalitas, semuanya mengalir seperti dua teman lama yang baru bertemu lagi. Kami pun mulai masuk ke topik-topik yang lebih dalam.

Tak Hanya Soal Lagu, Tapi Hidup

Bicara soal dunia hiburan, Mawar sempat berhenti sejenak. Sambil menatap ke luar jendela, ia berkata, “Ada masa di mana aku sempat berpikir buat berhenti total.”

Namun, menurutnya, dunia tarik suara sudah menjadi bagian dari napas. Meski sempat turun dari panggung, semangat di dalam dada tak bisa diredam lama. Maka, kembalinya dia bukan hanya soal comeback, tapi juga perjalanan yang lebih dewasa.

“Sekarang nyanyi bukan cuma soal suara bagus. Tapi soal menyampaikan perasaan. Aku lebih pilih menyentuh, daripada sekadar menghibur,” jelasnya mantap.

Curhat yang Tak Semua Berani Ceritakan

Ngobrol Asyik Bareng Mawar AFI Antara Kopi dan Curhat!

 

Tiba-tiba, nada bicara berubah sedikit serius. Kami masuk ke area yang jarang ia buka di media: kehidupan pribadi. Namun, tetap dengan gaya khasnya—santai, tapi penuh makna.

“Banyak orang lihat aku kuat. Tapi, ya kadang ada hari di mana aku cuma pengen nangis seharian,” katanya jujur.

Baca Juga:  Mengenal Monica Kezia, Juara Hati di Miss World 2025!

Ia mengaku bahwa hidup sebagai publik figur seringkali melelahkan. Tapi, justru dari situ ia belajar banyak. Belajar menata harapan, mengatur ekspektasi, dan terutama belajar berdamai dengan kenyataan.

Momen curhat ini berlangsung tidak lama, namun terasa dalam. Terlihat jelas bahwa ia bukan lagi Mawar AFI belasan tahun lalu. Kini, dia sudah jadi perempuan yang matang dengan luka yang telah diolah menjadi kekuatan.

Menulis Lagu dari Hati

Tak hanya nyanyi, Mawar juga mulai rajin menulis lagu. Inspirasi datang dari banyak arah. Kadang dari pengalaman pribadi, kadang dari curhatan teman, dan tak jarang muncul begitu saja saat tengah malam.

“Kadang lirik datang saat aku lagi nyuci piring. Tiba-tiba saja muncul di kepala,” ucapnya sambil tertawa geli.

Menurutnya, lagu terbaik bukan yang rumit, tapi yang jujur. Maka tak heran kalau lagu-lagunya terasa akrab di telinga banyak orang. Karena memang berasal dari keseharian.

Antara Mikrofon dan Kesunyian

Meski dunia panggung membuatnya dikenal, Mawar tetap punya sisi yang sangat menikmati kesunyian. “Aku suka jalan sendiri, nongkrong di pojok kafe, sambil dengerin musik jazz pelan,” ceritanya.

Kesunyian justru jadi tempat ia mengisi ulang. Dalam diam itulah lahir ide-ide segar, kekuatan baru, dan juga ketenangan yang membantu dia terus bertahan.

Bukan berarti ia antisosial. Tapi lebih kepada mencari keseimbangan di tengah gegap gempita dunia hiburan.

Kesimpulan

Ngobrol bareng Mawar AFI ternyata bukan sekadar bincang soal musik atau panggung. Tapi soal kehidupan yang terus berjalan, suka-duka yang tak selalu ditunjukkan, dan perjalanan batin yang terus berkembang.

Dengan kopi sebagai teman, Mawar berbagi bukan untuk cari simpati, tapi untuk mengajak kita semua sadar bahwa di balik senyum publik figur, ada hati yang juga bisa lelah. Namun justru dari kelelahan itulah muncul semangat baru, inspirasi segar, dan lagu-lagu yang penuh rasa. Jadi, kalau suatu hari kamu dengar lagu Mawar dan merasa ‘kena’, bisa jadi itu bukan kebetulan. Karena, seperti obrolan hangat tadi, semua lahir dari ketulusan.

We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications