TROPSOFT.COM – Luna Maya dan Maxime Pesta di Jakarta, 30 Hari di Eropa Luna Maya dan Maxime Bouttier lagi-lagi bikin publik geleng kepala. Bukan karena drama atau gosip murahan, tapi karena gaya hidupnya yang nyentrik dan penuh kejutan. Baru aja pulang dari tur 30 hari keliling Eropa, eh sekarang udah pesta lagi di Jakarta. Bukan pesta biasa pastinya pesta ini punya sentuhan elegan, tapi tetap di bumbui gaya santai khas mereka.
Kalau banyak pasangan selebriti memilih tampil klasik dan aman, Luna dan Maxime justru gas pol. Dari vibe Italia sampai vibe rooftop Jakarta, semua di libas habis dalam gaya mereka yang gak tanggung-tanggung.
30 Hari, 10 Kota, Banyak Cerita Luna Maya dan Maxiem
Tur mereka di Eropa bukan cuma soal makan pasta atau selfie di Menara Eiffel. Dari pantai Amalfi sampai gang-gang kecil di Praha, keduanya kelihatan menikmati perjalanan kayak dua anak SMA yang baru kabur dari tugas akhir.
Uniknya, mereka gak pamer kemewahan dengan cara yang norak. Foto-foto mereka lebih banyak nunjukin vibe hangat, ekspresi jujur, dan kebersamaan yang terlihat gak di buat-buat. Sesekali memang muncul pose bergaya, tapi lebih sering terlihat konyol dan spontan.
Gaya Cuek Tapi Tetap Kena
Selama di Eropa, Luna dan Maxime tampil dengan gaya yang susah di tebak. Hari ini pakai coat hitam klasik, besoknya udah muncul pakai hoodie dan sandal jepit. Tapi anehnya, tetap enak di lihat. Bukan karena merek bajunya, tapi karena aura “gak sok” yang bikin orang merasa relate.
Kebiasaan mereka duduk di pinggir trotoar sambil makan croissant atau ngopi tanpa makeup tebal, malah bikin banyak netizen jadi simpati. Ini bukan lagi tentang gaya hidup selebriti yang eksklusif, tapi tentang dua orang yang pengin menikmati hidup dengan cara yang santai tapi tetap berkesan.
Balik Jakarta, Langsung Ngegas
Begitu kembali ke Jakarta, mereka bukannya istirahat. Justru langsung bikin pesta kecil di rooftop hotel kawasan SCBD. Undangannya gak gembar-gembor, tapi tamu yang datang semuanya lintas generasi dari anak baru naik daun sampai selebriti senior.
Suasana pesta lebih mirip tongkrongan, lengkap dengan musik live, camilan lokal, dan dress code “bebas tapi kece.” Luna datang pakai jumpsuit simpel, Maxime malah pakai kemeja hawaii. Tapi dari raut muka mereka, kelihatan puas dan lega. Seolah mereka baru balik dari perjalanan yang bukan cuma jauh, tapi juga menyegarkan.
Momen yang Diabadikan Tanpa Niat Komersil
Biasanya, seleb yang baru balik dari luar negeri langsung kerjasama endorse atau konten sponsor. Tapi Luna dan Maxime beda jalur. Seluruh momen mereka di abadikan dengan kamera analog dan story Instagram yang minim editan.
Ini mungkin kecil, tapi cukup nunjukin kalau mereka lebih fokus menikmati momen daripada cari validasi. Banyak yang bilang mereka kayak “pasangan film indie Luna Maya”—apa adanya, tapi punya magnet yang susah di jelaskan.
Sentuhan Eropa Luna Maya yang Ikut Terbawa
Meski udah balik ke Jakarta, nuansa Eropa kayak masih nempel di mereka. Dari playlist musik di pesta rooftop yang di dominasi lagu-lagu Prancis lama, sampai cara Maxime bawa gelas wine tanpa sok tahu. Gaya hidup mereka selama di luar negeri tampaknya benar-benar memengaruhi vibe mereka saat ini.
Tapi semua itu tetap di balut dengan ciri khas Indonesia. Luna tetap ceplas-ceplos dan Maxime tetap kalem dengan senyum tipisnya. Transisi antara benua ini gak membuat mereka jadi “orang lain”—justru mempertegas versi terbaik mereka masing-masing.
Bukan Tentang Pamer, Tapi Cerita Luna Maya
Hal yang bikin cerita mereka menarik bukan karena mereka keliling Eropa, Luna Maya tapi karena cara mereka membagikan cerita itu. Tanpa banyak kata, tanpa berusaha menggurui, dan tanpa upaya terlihat “wah.”
Mereka cuma dua orang yang lagi senang dan ingin berbagi kesenangan itu dengan cara yang gak nyebelin. Mungkin itu kenapa banyak yang doakan mereka langgeng—karena terasa jujur, gak di buat-buat.
Kesimpulan
Luna Maya dan Maxime bukan pasangan yang suka drama. Mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan cerita nyata, bukan narasi buatan. Dari keliling Eropa 30 hari sampai pesta santai di rooftop Jakarta, semuanya terasa mengalir dan jujur.
Mereka gak berusaha jadi panutan, tapi justru karena itulah banyak yang mengagumi mereka. Tanpa pamer, tanpa banyak bicara, tapi tetap meninggalkan kesan yang sulit di lupakan. Dunia mereka mungkin di penuhi sorotan, tapi mereka tetap memilih jalan yang terasa hangat, absurd sedikit, tapi nyata.