TROPSOFT.COM – Lebaran ke Rumah Mertua, Aaliyah Massaid Tuai Protes! Suasana Lebaran seharusnya penuh kedamaian. Namun, tidak bagi Aaliyah Massaid. Saat dirinya memilih merayakan Hari Raya di rumah keluarga kekasihnya, netizen justru ramai-ramai melontarkan protes. Padahal, keputusan itu dilakukan dengan penuh pertimbangan dan niat baik. Tapi, seperti biasa, dunia maya tak pernah sepi dari komentar nyinyir.
Sejak foto-foto kebersamaan Aaliyah bersama keluarga Thariq Halilintar tersebar di media sosial, gelombang reaksi pun mengalir deras. Ada yang mendukung dengan penuh semangat, tapi tak sedikit pula yang menyindir dengan nada sinis. Sekali lagi, publik membuktikan bahwa kehidupan selebritas memang tak pernah bisa benar di mata semua orang.
Pilihan yang Tak Bisa Menyenangkan Semua Pihak
Aaliyah terlihat tampil anggun dalam balutan busana khas Lebaran. Duduk santai bersama keluarga sang kekasih, ia tampak menyatu dalam kehangatan suasana Idulfitri. Namun, momen itu justru menjadi pemicu perdebatan di kolom komentar. Banyak yang mempertanyakan kenapa ia tidak merayakan Lebaran bersama keluarganya sendiri.
Padahal, hubungan Aaliyah dan Thariq diketahui semakin serius belakangan ini. Maka, bukan hal aneh bila Lebaran kali ini dimanfaatkan untuk lebih dekat dengan keluarga sang kekasih. Tetapi, komentar seperti “kok gak sama mama aja?” atau “ini belum sah udah main ke mertua?” berseliweran seolah-olah mereka tahu isi hati Aaliyah.
Di sisi lain, Aaliyah tetap santai. Dengan tenang, ia membalas beberapa komentar dengan nada ramah. Bahkan, dalam satu unggahan, ia sempat menulis bahwa “kebahagiaan orang lain belum tentu bisa dimengerti semua orang.” Kalimat itu langsung menuai banyak simpati dan dukungan dari penggemarnya.
Tak Semua Mata Mau Mengerti
Ketika selebritas menunjukkan sisi pribadi mereka, publik kerap kali merasa berhak ikut campur. Ini bukan kali pertama Aaliyah dikomentari karena urusan pribadi. Namun kali ini, nuansa Lebaran membuat situasinya terasa lebih sensitif. Sebagian orang menganggapnya sebagai momen keluarga inti, bukan saat yang tepat untuk ‘main ke rumah calon.’
Namun, perlu diingat bahwa setiap keluarga punya tradisi masing-masing. Mungkin saja keluarga Aaliyah telah merayakan bersama di waktu berbeda. Atau bisa jadi, mereka memang sudah memberi restu untuk hubungan yang tengah dijalani. Lagipula, tidak semua hal harus diumbar hanya demi menenangkan warganet.
Perlu diakui, publik figur seperti Aaliyah memang harus kuat menghadapi komentar tak enak. Tapi bukan berarti semua yang mereka lakukan bisa dipelintir seenaknya. Terlebih lagi, Aaliyah bukan sosok yang suka mencari sensasi murahan. Ia dikenal cukup kalem, tidak suka ribut, dan lebih sering menjaga ruang pribadinya.
Tradisi Baru, Generasi Baru
Tak bisa dimungkiri, generasi sekarang lebih fleksibel dalam menjalani tradisi. Dahulu, Lebaran identik dengan kumpul di rumah orang tua. Namun kini, banyak pasangan muda yang bergiliran datang ke keluarga masing-masing. Konsep ini bukan pelanggaran adat, tapi bagian dari adaptasi zaman.
Aaliyah dan Thariq, seperti pasangan muda lainnya, mungkin tengah membentuk ritme baru. Tidak semua hubungan bisa dinilai hanya dari luar. Bahkan, kehadiran Aaliyah di rumah keluarga Thariq bisa jadi bentuk keseriusan mereka. Meski belum resmi menikah, bukan berarti hubungan mereka belum matang.
Beberapa orang terlalu cepat menilai hanya dari satu potret. Satu momen Lebaran pun bisa berubah jadi polemik. Padahal, momen itu harusnya jadi simbol kebersamaan, bukan bahan perdebatan.
Kesimpulan
Di tengah nuansa suci Lebaran, Aaliyah Massaid memilih berbagi waktu dengan keluarga kekasihnya. Keputusan itu ternyata tidak semudah kelihatannya, karena komentar netizen berdatangan dari segala arah. Namun, Aaliyah tetap tampil tenang, bahkan elegan dalam menyikapi semuanya.
Kehidupan selebritas memang tidak pernah lepas dari sorotan. Tapi bukan berarti semua tindakan mereka salah. Aaliyah membuktikan bahwa menjadi diri sendiri tetap bisa dilakukan meski di bawah tekanan publik. Toh, pada akhirnya, kebahagiaan sejati datang dari kenyamanan pribadi, bukan dari tepuk tangan orang lain. Lebaran pun harus tetap menjadi ajang damai, bukan ajang menghakimi. Jadi, sebelum mengomentari kehidupan orang lain, mungkin sebaiknya kita pastikan dulu apakah rumah sendiri sudah cukup hangat untuk disebut keluarga.